Surya Paloh Bingung Pernah Dicap Penista Agama, Sekarang Kadrun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bingung dirinya dicap sebagai penista agama ketika mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan kini dicap kadrun lantaran mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2014. Menurut dia, hal tersebut menjadi aneh.
"Kan aneh, dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini baru jadi kadrun," ujar Surya Paloh dalam acara silaturahmi kebangsaan di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Para peserta silaturahmi kebangsaan dan tamu undangan pun tertawa. Surya Paloh menjelaskan alasannya mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Karena saya dukung Ahok, saya dukung Ahok karena saya yakin dia terbaik pada waktu itu, untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan alasannya mendukung Anies di Pilpres 2024. "Sekarang saya dukung Anies pada waktu ini karena saya anggap tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Aneh, dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini jadi kadrun," imbuhnya.
Ia mengaku hal tersebut merupakan suatu hal ironis baik lucu maupun sedih. Dirinya mengaku teringat sosok almarhumah orang tua saat dirinya disebut penista agama.
"Sedih juga saya, saya pengalaman pemilu lalu dianggap partai penista agama, saya dididik dengan kemusliman saya keimanan saya, keyakinan saya, terbayang wajah almarhumah ibu saya, orang tua saya. Partai penista agama yang saya pimpin itu konsekuensi yang saya terima," pungkasnya.
"Kan aneh, dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini baru jadi kadrun," ujar Surya Paloh dalam acara silaturahmi kebangsaan di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Para peserta silaturahmi kebangsaan dan tamu undangan pun tertawa. Surya Paloh menjelaskan alasannya mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Karena saya dukung Ahok, saya dukung Ahok karena saya yakin dia terbaik pada waktu itu, untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan alasannya mendukung Anies di Pilpres 2024. "Sekarang saya dukung Anies pada waktu ini karena saya anggap tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Aneh, dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini jadi kadrun," imbuhnya.
Ia mengaku hal tersebut merupakan suatu hal ironis baik lucu maupun sedih. Dirinya mengaku teringat sosok almarhumah orang tua saat dirinya disebut penista agama.
"Sedih juga saya, saya pengalaman pemilu lalu dianggap partai penista agama, saya dididik dengan kemusliman saya keimanan saya, keyakinan saya, terbayang wajah almarhumah ibu saya, orang tua saya. Partai penista agama yang saya pimpin itu konsekuensi yang saya terima," pungkasnya.
(rca)